Senin, 07 April 2014

Review - 300: Rise of an Empire

300: Rise of an Empire






300: Rise of an Empire bercerita tentang Jenderal Themistokles (Sullivan Stapleton) yang akan menyatukan seluruh kerajaan di Yunani untuk menjatuhkan Xerxes (Rodrigo Santoro). Namun Xerxes bukanlah lawan yang mudah dijatuhkan, ia mempunyai rencana untuk melakukan penyerangan ke Yunani yang dipimpin oleh seorang wanita kejam sebagai kepala pasukan angkatan laut terhebat, bernama Artemisia (Eva Green). Meski dia seorang wanita, Artemisia akan tetap berjuang mati-matian dan melakukan apapun untuk membantu Xerxes. Namun pimpinan tentara Yunani, Jenderal Themistocles, juga tak mau kalah dengan Artemisia dan pasukannya. Inilah film yang akan menyajikan pertempuran berdarah.

Sama seperti film sebelumnya film ini mempunyai khas tersendiri, cipratan darah dimana-mana, slow motion saat adegan battle, wajar membuat film ini masuk kategori dewasa. Kali ini 300 digarap oleh Noam Murro, bukan lagi Zack Snyder. Untuk kualitas akting sendiri gw kurang suka Sullivan Stapleton yang memerankan Themistokles, sebagai jendral mimik wajah dan pembawaan dia masih kalah dengan Raja Leonidas di film sebelumnya. Tapi Eva Green, perannya sebagai Artemesia begitu memukau. Eva Green memang cocok memerankan sosok wanita psikopat.

Overall gw lebih berpihak kepada film 300 sebelumnya, contohnya dengan beberapa kalimat seperti “tonight we dine in hell” atau “THIS IS SPARTA!!” lebih menarik untuk diingat penonton. Tapi film ini juga layak kalian tonton kok.

"Steady your hearts. Look deep into your souls. For your medal is to be tested this day. Choose your glory!" -Themistokles-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar