Selasa, 29 Juli 2014

Review - Maleficent

Maleficent





                Maleficent memiliki kehidupan yang ideal tumbuh di kerajaan dalam hutan yg damai, sampai suatu hari ketika tentara menyerang dan mengancam keharmonisan tanah-nya. Maleficent naik menjadi pelindung tanahnya, akan tetapi dia akhirnya menderita dalam pengkhianatan suatu tindakan kejam yang mulai mengubah hatinya, dari murni untuk batu. Bertekad balas dendam, Maleficent juga menghadapi pertempuran epik dengan menyerang raja penggantinya, dan sebagai hasilnya menempatkan kutukan pada bayi yg baru lahir yang bernama aurora.

Sebelumnya saya ingin berkata jika keputusan merekrut Angelina Jolie dalam film ini adalah dilema. Disisi positif sosok Angie berperan besar dalam film ini, dan dilain sisi para pemain lain terlihat flat-flat saja, nothing special.
                Maleficent menghadirkan cerita fairy tail namun dengan beberapa titik cerita yang berbeda. Maleficent disini berperan sebagai tokoh utama (ketimbang Aurora sendiri) dan juga menjadi tokoh jahat sekaligus baik. Dan sepertinya menggunakan 3peri penjaga sebagai bahan lawakan agak memaksa, garing.



                Robert Stromberg dipercayai untuk memimpin, yang mana ini adalah film pertamanya sebagai sutradara. Setelah sebelumnya dia berada disisi visual effect, lantas tidak mengeejutkan jika tampilan Maleficent benar-benar memanjakan mata.
                Linda Woolvertton yang secara epic mengubah beberapa titik cerita, bahkan klinmaks adalah suatu hal yang besar, yang menyebabkan beberapa orang ingin bernostalgia dengan masa kecilnya malah menjadi kontra. Yah intinya Maleficent tetap sebuah kisah Fairy Tail namun dengan titik balik barunya.

" The princess can be welcome from her death sleep by only one true love's kiss" -Maleficent-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar