X-Men: Days of Future Past
Seperti biasanya setiap kali saya
menonton film X-Men saya kudu berfikir keras untuk menyambungkan antar film dan
membuatnya berurutan. Tapi saya tetap menikmati hal tersebut meskipun saya
sendiri bukan fans berat X-Men.
Lagi-lagi Bryan Singer membuat
pikiran kacau dengan filmnya. Setiap alurnya, setiap aksinya, setiap karakternya.
Benar-benar membuat saya puas, bahkan tidak cukup jika hanya menontonnya sekali
saja. Singer mampu membuat hal-hal kecil menjadi sesuatu yang membesar dan
sulit dilupakan. Contoh nyatanya adalah Quicksilver, meskipun hanya sementara
dia mampu menarik setiap penontonnya. Tapi tetap yang menjadi favorit saya
adalah aksi Blink (Fan Bingbing) dalam menciptakan portal-portalnya.
Asjdnjsasdkjdfhak...
Merupakan tantangan sendiri bagi
Singer dalam mengarap film X-Men, dia harus menyatukan filmnya dengan film-film
sutradara sebelumnya yang menurut saya kurang sukses. Dan memang, Singer mampu
membayarnya mulai dari X-Men: First Class sampai saat ini. But, DoFP is the
X-Men I’ve ever seen!
Saya sendiri tidak berfikir jika
Hugh Jackman bakal bertemu James McAvoy dan Michael Fassbender dalam serial
X-Men. Yah intinya ini adalah salah satu film terbaik ditahun 2014.
Note:
Menurut saya Sentinel tidak ‘tidak ada’ tapi
hanya mundur waktu terciptanya. Mengingat adegan diakhir film Wolverine tampak
Prof X dan Magneto meminta bantuan Wolverine dibandara. Mungkin.
Bagi yang ketinggalan after credit scene-nya
"Just
because someone stumbles and loses their way, doesn't mean they're lost
forever." Charles Xavier
Bagi yang ketinggalan after credit scene-nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar